Dalam proses go public, sebelum diperdagangkan di pasar sekunder, saham terlebih dahulu dijual di pasar primer atau sering disebut pasar perdana. Penawaran saham secara perdana ke publik melalui pasar perdana ini dikenal dengan istilah initial public offering (IPO). Apabila harga saham pada pasar perdana (IPO) lebih rendah dibandingkan dengan harga saham pada pasar sekunder pada hari pertama, maka akan terjadi fenomena harga rendah di penawaran perdana, yang disebut underpricing.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi underpricing pada penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 dengan sampel yang dipilih berdasarkan purposive sampling sebanyak 38 perusahaan. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder dengan teknik dokumentasi. Metode analisis yang digunakan yaitu model regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 20.
Hasil penelilitian menunjukkan bahwa semua variabel independen, yaitu Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Earning per Share, umur perusahaan, ukuran perusahaan dan prosentase penawaran saham tidak mempunyai pengaruh yang terhadap underpricing. Secara parsial menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Earning per Share, umur perusahaan, ukuran perusahaan dan prosentase penawaran saham tidak berpengaruh terhadap underpricing.
Kata Kunci : Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Earning per Share, umur perusahaan, ukuran perusahaan prosentase penawaran saham dan underpricing.