Pengaruh Budaya Organisasi Menurut Teori Cameron & Quinn terhadap Kinerja Karyawan PT Esa Visual Padjadjaran Tivi di Bandung Tahun 2010

Yuni Lisa Asri

Informasi Dasar

S.566
658.4
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Yayasan IBEKA adalah sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat nirlaba yang basis usahanya adalah pengembangan taraf hidup masyarakat melalui pembentukan semangat entrepreneurship di kalangan masyarakat dan perbaikan sistem ekonomi dan infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro (PLTMH) terutama di daerah terpencil di Indonesia. Tujuan utama IBEKA adalah pengembangan ekonomi suatu komunitas masyarakat di daerah terpencil dengan cara meningkatkan pendapatan per kapita dari komunitas masyarakat tersebut. Berangkat dari tujuan organisasi inilah maka IBEKA dapat diklasifikasikan sebagai sebuah lembaga social enterprise, yaitu sebuatan untuk badan yang menggerakkan usahanya dengan menerapkan asas-asas social entrepreneurship. Proses penciptaan kemakmuran finansial (wealth creation) bagi sebuah organisasi yang menjalankan model bisnis Social Entrepreneurship bukanlah tujuan utama, hal tersebut hanyalah jalan/ cara untuk mencapai tujuan social yang lebih utama, yaitu misi social dalam membawa pembaharuan yang bersifat memberdayakan masyarakat. Social Entrepreneurs memandang laba usaha hanya sebagai media yang menjembatani organisasi ke pencapaian visi social organisasi tersebut dengan cara me-reinvestasikan profit untuk keberlangsungan aktiivitas organisasi. Gregory Dees (2001: 2) mencoba menjelaskan bahwa kecenderungan pada pencapaian profitabilitas adalah hal yang wajar dilakukan oleh sebuah organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidup organisasi tersebut. Dalam menjalankan sebuah bisnis, baik itu bisnis berformat laba atau pun nir-laba, organisasi tidak dapat mengesampingkan aspek finansial/ dana (uang). Sekalipun sebuah oganisasi dibentuk dengan visi untuk kepentingan memajukan atau memberdayakan tingkat kehidupan sosial, tetapi aspek keuangan, di samping aspek-aspek manjerial lainnya, sangat dibutuhkan untuk mendanai usaha tersebut. Yang coba digarisbawahi oleh Gregory Dees dengan pernyataannya tersebut di atas adalah bahwa Social Entrepreneurs memandang laba usaha hanya sebagai media yang menjembatani organisasi ke pencapaian visi sosial organisasi tersebut. Penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2010 hingga Juli 2010 dan mengambil tempat di Desa Cinta Mekar Kabupaten Subang, Jawa Barat, Indonesia ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat perubahan yang organisasi IBEKA bawa bagi masyarakat Desa Mekar Sari dengan cara mencari nilai social (social value) yang diciptakan oleh organisasi tersebut melalui pendekatan perhitungan dampak sosial menggunakan metoda Social Return on Investment. Metoda pengukuran Social Return On Investment (SROI) yang digunakan adalah model pengembangan dari diperkenalkan oleh Roberts Enterprise Development Fund (REDF) dan the New Economic Foundation (NEF), yaitu metoda yang tersurat pada buku panduan penghitungan SROI “A guide to Social Return on Investment” (Nicholls, Jeremy, et.al., 2009). Penelitian ini akan memperlihatkan hasil akhir berupa sebuah rasio yang membandingkan antara jumlah benefit yang dihasilkan oleh organisasi dan jumlah investasi yang ditanam oleh organisasi. Objek penelitian ini adalah sebuah organisasi social enterprise, yaitu Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) dengan studi kasus pada situs Pembangkit Listrik Tenaga Micro-Hydro Cinta Mekar yang bertempat di Kabupaten Subang. Hasil akhir perhitungan rasio Social Return on Investment penelitian ini ialah 2,29:1. Yang berarti bahwa untuk setiap Rp 1,00 yang diinvestasikan, akan menghasilkan nilai social berupa benefit yang dirasakan masyarakat warga Desa Cinta Mekar sebesar Rp 2,29. Mengambil teori dari Stephanie Robertson dalam sebuah publikasi e-book berjudul “Measuring social impact: the foundation of social return on investment (SROI)” (the New Economic Foundation, 2004: 8), yang menyatakan bahwa investasi pada sebuah aktivitas sosial layak untuk dilanjutkan atau dipertahankan keberlangsungan hidupnya bila setiap satu satuan mata uang yang diinvestasikan pada aktivitas menghasilkan nilai sosial (social value) senilai satu satuan mata uang tersebut. Atau dengan kata lain, rasio SROI menunjukkan resultan lebih dari 1 : 1, di mana nilai angka benefit harus lebih besar dari nilai angka investasi. Maka, dengan kesimpulan temuan rasio SROI sebesar 2,29 : 1 maka IBEKA sebagai social enterprise yang berperan sebagai agen pembaharu sosial telah diaanggap berhasil memberikan social impact yang mendatangkan benefit bagi stakeholders PLTMH Cinta Mekar Subang.

Kata Kunci: Social Entrepreneurship. Social Return on Investment

Subjek

Organization - behavior
Organizational Behaviour, Performance Rating

Katalog

Pengaruh Budaya Organisasi Menurut Teori Cameron & Quinn terhadap Kinerja Karyawan PT Esa Visual Padjadjaran Tivi di Bandung Tahun 2010
 
xiii, 115p.: il.; 21cm+ lampiran
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 1.000
Tidak

Pengarang

Yuni Lisa Asri
Perorangan
 
 

Penerbit

Institut Manajemen Telkom
Bandung
2010

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini