Kondisi ekonomi yang semakin merosot akibat dari krisis ekonomi, mendasari pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan. Dimana kebijakan tersebut berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang didirikan sebagai institusi pencari laba dan penopang perekonomian pemerintah dengan menyelenggarakan suatu kawasan industri berstatus berikat, kemampuan menghasilkan laba PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) dapat dipengaruhi oleh ketidakstabilan faktor makro ekonomi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan inflasi, nilai tukar rupiah, dan return on assets (ROA). Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap ROA PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) tahun 2008-2012 baik secara simultan maupun parsial.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) dan data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dari tahun 2008-2012. Metode analisis dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dan kausal. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan uji T dan uji F pada level signifikansi 5% (?=0.05) serta uji koefisien determinasi. Data diolah menggunakan SPSS 20 for windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan inflasi dan nilai tukar rupiah di Indonesia dan ROA pada PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) mengalami fluktuasi. Berdasarkan analisis regresi berganda didapatkan hasil bahwa inflasi dan nilai tukar rupiah memiliki hubungan yang positif. Secara simultan inflasi dan nilai tukar rupiah berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA. Secara parsial, baik inflasi maupun nilai tukar rupiah berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA pada PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) tahun 2008-2012. Variabel bebas yang terdiri dari inflasi dan nilai tukar rupiah dapat menjelaskan variabel terikat yaitu ROA sebesar 39,4 persen, sedangkan sisanya 60,6 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti.
Berdasarkan teori, inflasi dan nilai tukar rupiah berpengaruh negatif terhadap ROA yang dihasilkan oleh perusahaan, namun dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa inflasi dan nilai tukar berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA. Maka dari itu, bagi perusahaan dan penelitian selanjutnya untuk menggunakan faktor makro ekonomi lain seperti tingkat suku bunga dan produk domestik bruto sebagai dasar untuk memprediksi ROA. Selain itu pengukuran profitabilitas tidak terbatas pada ROA saja, namun bisa menggunakan rasio profitabilitas lainnya seperti Net Profit Margin, Gross Profit Margin, dan Return on Equity.
Kata Kunci: Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Return on Asset