Di era media sosial sekarang, praktisi humas tidak bisa lagi menganggap konferensi pers atau acara yang dibuatnya pasti diliput media. Kini, satu peristiwa harus bersaing ketat dengan lainnya untuk diberitakan media.
Menggunakan kacamata jurnalis, penulis mengungkap cara pandang wartawan terhadap suatu peristiwa. Sebanyak 23 strategi media relations dalam buku ini bisa diterapkan oleh praktisi humas, figur publik, pemerintah, masyarakat, dan siapa saja yang ingin menjadi subjek berita. Dijelaskan pula masalah pers, seperti pemberitaan tak berimbang dan tak akurat lengkap dengan penyelesaian yang sesuai dengan hukum pers di Indonesia.
“Bagaimana menghadapi pertanyaan wartawan yang bertubi-tubi dan
menohok? Mengapa berita baik tidak dimuat sedangkan berita buruk
mendapat tempat? Bagaimana menyelesaikan sengketa dengan wartawan atau media massa? Jika Anda sering bertanya-tanya tentang hal ini, Anda perlu baca buku ini!”