KISAH-KISAH NAN PENUH INSPIRASI DARI WANITA PENGUKIR SEJARAH Benang merah yang penting dari buku ini adalah perjuangan kaum perempuan untuk membuat suara mereka didengar di dunai laki-laki. Untuk mencapai prestasi yang telah mereka raih, pertama-tama mereka harus melawan batasan yang diterapkan terhadap mereka oleh masyarakat dan oleh asumsi-asumsi tradisional tentang peran perempuan yang mencoba mengubah dunia dan melawan ketidaksetaraan di dalamnya. Mereka adalah penulis,pejuang revolusi, ilmuwan, seniman dan penemu, pejuang hak pilih bagi perempuan, penentang perbudakan, serta kaum feminis. Banyak diantara mereka yang hidup pada zaman ketika pendapat umum mencemooh gagasan-gagasan mereka dan melecehkan keperempuanan mereka. Seusai Perang Dunia Pertama, berbagai hambatan tradisional yang dihadapi kaum perempuan sudah mulai hilang sehingga fokus perjuangan para tokoh perempuan itu pun tidak terbatas lagi pada persoalan gender. Rasisme, kemiskinan, ketimpagnan kelas, dan ketidak berdayaan merupakan isu-isu universal yang mereka perjuangkan. Feminisme mulai memerangi diskriminasi dalam kesusasteraan, ilmu pengetahuan, politik, fesyen, hiburan dan olahraga. Buku ini diterbitkan untuk merayakan atas pencapaian kaum perempuan. Buku ini memberikan penghormatan kepada lebih dari 50 wanita luar biasa yang telah memberikan pengaruh abadi bagi kehidupam kita. Tokoh yang dibahas dalam buku ini adalah beragam, mulai dari penguasa dan pejuang hingga atlet, penemu dan lain-lain. Buku ini merupakan catatan menyntuh tentang perjuangan, tragedy, dedikasi dan kejayaan. Mulai dari alur sejarah dari Cleopatra hingga Madonna dan Diana. Putri Wales, setiap kisah diceritakan dengan latar belakang masa ketika mereka hidup dan berkarya. Dari setiap tokok, kita belajar tentang pencapaian, latar belakang, karakter, dan detail-detail lainnya yang menjadikan mereka luar biasa. Buku ini antara lain memnuat kisah Cleopatra, Boudica, Joan d’Arc, Elizabeth I, Chaterine yang Agung, Mary Wollstonecraft, Jane Asuten, Ratu Victoria, Florence Nightingale, Emmeline Pankhurst, Marie Curie, Virginia Woolf, Simone de Beauvoir , Bunda Teresa, Rosa Parks, Eva Peron, Margaret Thatcher, Anne Frank, Mary Quant, Germaine Greer, Madonna dan Diana. Berani dan lantang adalah cirinya. Germaine Greer sendiri melukiskan dirinya sebagai seorang hebat. Buku karyanya, The Female Eunuch, menjadi manifesto revolusi dan merebak di penunghujung abad keduapuluh. “ Kalau perempuan tidak dibiarkan berkembang, bagaimana ia tahu sejauh mana bisa berprestai? Kalau ia tidak pernah melepas sepatu hak tingginya, bagaimana ia tahu seberapa jauh bisa berjalan atau seberapa cepat bisa berlari?” kata Germaine Greer Tidak dilupakan pula, dari Indonesia, buku ini menghadirkan kisah Tjut Nja’ Die sebagai pejuang perempuan tanpa pamrih, Kartini sebagai pencetus emansipasi perempuan. Megawati sebagai presiden perempuan pertama di Indonesia, hingga Titiek Puspa sang seniman sepanjang masa. (Hotma L. Tobing, Bapepam LK)