Kepatuhan Wajib Pajak merupakan salah satu faktor kunci dalam optimalisasi penerimaan negara. Namun, tingkat kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Indonesia, termasuk di KPP Pratama Bandung Bojonagara, masih tergolong rendah meskipun jumlah Wajib Pajak terus meningkat. Kondisi ini menunjukkan adanya kesenjangan antara potensi penerimaan dengan realisasi pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kepercayaan Publik dan Sosialisasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM orang pribadi non karyawan yang terdaftar di KPP Pratama Bandung Bojonagara periode 2023.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 22.662 Wajib Pajak UMKM, dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden yang ditentukan menggunakan rumus Slovin. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner, sedangkan data sekunder berasal dari dokumentasi KPP. Analisis dilakukan dengan uji validitas, reliabilitas, uji asumsi klasik, regresi linier berganda, koefisien determinasi (R²), uji simultan (F), dan uji parsial (t).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepercayaan Publik dan Sosialisasi Perpajakan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Secara parsial, kedua variabel juga berpengaruh positif dan signifikan. Koefisien determinasi penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Kepercayaan Publik dan Sosialisasi Perpajakan mampu menjelaskan sebagian dari variasi kepatuhan wajib pajak, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar model penelitian.
Kata Kunci: Kepercayaan Publik, Sosialisasi Perpajakan, Kepatuhan Wajib Pajak, UMKM