Bencana dapat berupa konflik, krisis, dan bencana alam, bencana sering kali datang secara tiba-tiba, memakan banyak korban jiwa, menyebabkan kerugian material yang besar. Indonesia menjadi salah satu negeri yang rawan dilanda bencana alam dan krisis, salah satunya disebabkan oleh letak geografis Indonesia yang berada di garis tepian samudra Pasifik yang mana terdapat banyak sesar tektonik dan aktivitas vulkanik. Upaya menanggulangi dan mengurangi dampak dari bencana dengan cara memberikan pasokan bantuan kepada korban bencana merupakan bagian dari aktivitas Humanitarian Supply Chain. BPBD Provinsi Jawa Barat merupakan lembaga negara yang berkewajiban dalam mengatur seluruh aktivitas Humanitarian Supply Chain yang ada di Jawa Barat. Dalam empat tahun pelaksanaan aktivitasnya, BPBD Jawa Barat belum bisa memenuhi kebutuhan pasokan bantuan secara maksimal. Permasalahan ini diakibatkan oleh jumlah ketercukupan bantuan yang rendah dikarenakan keterbatasan anggaran dalam menyamai kebutuhan bantuan bencana dan hal lainnya. Pada satu tahun terakhir BPBD Jawa Barat membentuk kluster logistik yang berperan untuk menutupi gap antara kemampuan anggaran dengan kebutuhan pasokan bantuan. Tetapi hal ini juga belum maksimal untuk memenuhi kebutuhan pasokan bantuan, oleh karena itu solusi lain diperlukan. Perancangan sistem ERP dapat menjadi solusi bagi BPBD Jawa Barat, karena sistem ERP dapat menekan beban biaya pengeluaran. Khususnya merancang sistem ERP modul pengadaan untuk efisiensi proses pengadaan. Jadi penelitian ini kan berfokus pada perancangan sistem ERP modul pengadaan menggunakan metodologi Quickstart yang dapat diintegrasikan dengan modul lainnya. Dengan merancang ERP modul pengadaan pada akhirnya terjadi penurunan beban biaya dari 23% menjadi 9%
Kata kunci: Enterprise Resources System, Humanitarian Supply Chain Management, Procurement, Quickstart