Uji inderawi dan sensorik telah ada sejak manusia mulai menggunakan inderanya untuk menilai kualitas dan keamanan air minum dan bahan makanan. Dengan dimulainya perdagangan, terdapat beberapa perkembangan yang mengarah pada pengujian yang lebih formal
melibatkan berbagai keahlian yang profesional dan sistem penilaian. Meskipun sekarang peralatan telah berkembang dengan kepekaan cukup tinggi, seperti spektrofotometri, kolorimetri dan lain-lain, tetapi pengujian dengan indera manusia tetap merupakan bagian yang penting. Hal ini disebabkan untuk beberapa sifat karakteristik seperti rasa dan suara hanya tepat bila dianalisis dengan "biological detector" yang tidak lain adalah indera manusia.
Tidak ada instrumen yang dapat mereplikasi atau mengganti respon manusia dalam mengevaluasi makanan, sehingga manusia digunakan sebagai alat untuk menganalisis karakteristik sensoris bahan dan produk pangan.
Pengujian inderawi merupakan bidang ilmu multidisiplin yang mempelajari caracara pengujian terhadap sifat karakteristik bahan pangan dengan mempergunakan indera manusia termasuk indera penglihatan, pembauan, perasa, perabaan dan pendengar.
Menentukan bagaimana produk makanan mempengaruhi indera konsumen adalah salah satu tujuan yang paling penting dari industri pangan. Karena itu, reaksi konsumen seperti yang dirasakan oleh panca indera dianggap sebagai ukuran perkembangan produk pangan.
Peranan dari pengujian inderawi telah berubah. Saat ini uji inderawi digunakan oleh Riset &Development (R&D) dan marketing untuk membantu dalam proses pengembangan dan strategi pemasaran produk. Diawali proses mengkonsep produk hingga pemantauan pasca peluncuran produk, para panelis dapat digunakan untuk menginformasikan pengambilan keputusan selama tahap-tahap proses pembuatan suatu produk.
Uji inderawi pun dapat memberikan wawasan tentang perilaku dan persepsi manusia pada tingkat yang lebih mendasar. Pada tahap awal pengembangan produk, pengujian inderawi dapat membantu mengidentifikasi atribut sensorik penting yang mempengaruhi penerimaan konsumen di seluruh kategori produk. Uji inderawi pun dapat mengidentifikasi segmen target konsumen berbasis sensoris, menganalisis produk pesaing dan mengevaluasi konsep-konsep baru.
Selain bermanfaat untuk industri pangan, buku ini juga dibutuhkan oleh mahasiswa jurusan Teknologi Pangan, Teknologi Hasil Pertanian atau jurusan sejenis yang berkaitan dengan bidang pangan untuk kepentingan praktikum atau penelitian tugas akhir. Penelitian dengan topik pengolahan produk pangan harus menggunakan respon organoleptik (rasa, aroma, warna, terkstur, kenampakan), selain respon fisika, kimia dan mikrobiologi.