Usaha mikro informal seperti barbershop di Indonesia menghadapi tantangan dalam mengadopsi sistem digital karena rendahnya literasi digital dan keterbatasan operasional. Kesenjangan antara minat pengguna terhadap reservasi daring dan implementasinya masih besar. Studi ini bertujuanmengembangkan sistem reservasi yang mudah digunakan dengan pendekatan desain berpusat padapengguna. Metode yang digunakan mencakup lima tahap proses desain iteratif: memahami pengguna, merumuskan kebutuhan, menghasilkan ide, membuat prototipe, dan melakukan pengujian. Prototipesistem dikembangkan bersama pelanggan barbershop melalui sesi eksplorasi dan evaluasi, dengan fokus pada antarmuka yang sederhana dan mudah diakses. Pengujian dilakukan menggunakan alat simulasi interaksi dan kuesioner penilaian kegunaan. Hasil menunjukkan peningkatan efisiensipengguna sebesar 27,6% dan peningkatan persepsi kegunaan dari kategori “Baik” menjadi
“Sangat Baik”. Inovasi desain meliputi penjadwalan layanan dalam tampilan blok sederhana dan daftar pemangkas rambut berbasis teks yang mudah dipilih. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa kerangka antarmuka yang sesuai untuk usaha mikro, pendekatan desain yang adaptif untuk penggunadengan literasi terbatas, serta validasi atas efektivitas penggunaan alat ringan dalam pengembangan sistem. Meskipun terbatas pada satu kasus, pendekatan ini dapat menjadi model awal bagi pengembangan sistem serupa di sektor informal lainnya.