Penelitian ini menganalisis manajemen rantai pasok pada sistem penyimpanan dan distribusi untuk meningkatkan efisiensi operasional di Adhigana Seaweed Nusantara, perusahaan budidaya dan pengolahan rumput laut Eucheuma cottonii. Meskipun Indonesia memiliki posisi kuat sebagai salah satu produsen rumput laut terbesar dunia, perusahaan menghadapi tantangan pascapanen, seperti kondisi gudang yang kurang memadai, rotasi stok (FIFO/FEFO) yang tidak konsisten, dan belum adanya sistem inventaris digital. Permasalahan distribusi meliputi ketiadaan pemantauan real-time, kapasitas armada terbatas, dan rute yang belum optimal. Dengan pendekatan studi kasus kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, penelitian ini mengidentifikasi faktor internal, teknis, dan logistik sebagai penyebab inefisiensi. Temuan utama menunjukkan tata letak gudang yang tidak optimal, kontrol lingkungan yang tidak standar, dan pencatatan manual menyebabkan penurunan mutu produk dan kerugian hingga Rp135 juta per kuartal. Rekomendasi mencakup penerapan Warehouse Management System (WMS), optimalisasi tata letak gudang untuk mendukung FIFO, penggunaan armada sesuai fasilitas produk, serta monitoring distribusi real-time. Strategi ini diproyeksikan meningkatkan akurasi stok hingga 90%, mengurangi waktu pencarian barang sebesar 67%, dan menekan kerugian produk rusak hingga 20%, sehingga memperkuat daya saing di pasar global