Penggunaan lean startup dan scrum pada pembuatan sistem helpdesk RSHS Kota Bandung memiliki beberapa permasalahan yang dihadapi. Permasalahan tersebut adalah kurangnya bukti praktik tentang pengaruh lean startup pada proses pengumpulan kebutuhan sistem awal. Selain itu, penggunaan lean startup dan scrum yang bersifat iterasi dituntut untuk tidak memiliki banyak dokumentasi. Hal tersebut menyebabkan penggunaan model sistem seperti UML pun mulai ditinggalkan. Akan tetapi, hal tersebut masih memiliki kekurangan yakni seringnya muncul ambigu dan ketidakjelasan tentang sistem yang akan dibuat. Sehingga muncul pertanyaan apakah UML masih dibutuhkan pada pendekatan pengembangan modern atau tidak. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengukur pengaruh nilai efektivitas penggunaan lean startup pada proses pengumpulan kebutuhan sistem helpdesk RSHS yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selain itu, dilakukan juga eksperimen penggunaan model sistem UML pada lean startup dan penyerta product backlog pada scrum. Dari penelitian yang dilakukan peneliti, didapatkan hasil bahwa penggunaan lean startup dinilai membantu pengumpulan kebutuhan sistem secara efektif. Hal tersebut ditunjukkan dengan semakin menurunnya kebutuhan sistem yang nyatanya salah dan tidak dibutuhkan oleh pengguna. Kemudian, didapatkan hasil bahwa UML masih perlu digunakan baik di lean startup maupun scrum. Hal tersebut ditunjukkan dengan terjadinya perbedaan pemahaman pada sistem yang perlu dibuat antara sebelum dan sesudah melihat UML.