Perpustakaan Pusat ITB merupakan salah satu fasilitas penunjang kegiatan akademik yang sangat penting bagi sivitas akademika ITB. Namun, pasca pandemi COVID-19, data menunjukkan adanya penurunan signifikan jumlah pengunjung, yang mengindikasikan adanya perubahan dalam pola kebutuhan dan ekspektasi pengguna terhadap ruang perpustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kembali perancangan interior Perpustakaan Pusat ITB melalui pendekatan “Human Centered Library” yang berfokus pada kenyamanan, ketenangan, fleksibilitas, dan aksesibilitas pengguna.
Metode yang digunakan meliputi observasi, wawancara, studi literatur, dan analisis kebutuhan ruang serta hubungan antar ruang. Hasil analisis menunjukkan perlunya peningkatan aspek visual, akustik, sirkulasi, dan zonasi ruang berdasarkan tingkat aktivitas dan tingkat kebisingan. Perancangan juga mempertimbangkan aspek ergonomi, pemilihan material alami, pencahayaan yang menenangkan, serta integrasi teknologi yang mendukung kenyamanan tanpa mengganggu fokus.
Konsep yang diterapkan bertujuan menciptakan suasana tenang dan inklusif, melalui desain ruang baca, ruang diskusi, zona relaksasi, serta area edukatif interaktif yang mendukung kegiatan akademik individu maupun kelompok. Dengan pendekatan ini, diharapkan Perpustakaan Pusat ITB dapat menjadi ruang belajar yang lebih manusiawi, inspiratif, dan berdaya guna tinggi.