Peningkatan jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) menuntut lingkungan kerja pemerintahan yang lebih fleksibel dan adaptif. Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung sebagai instansi pemerintah menghadapi permasalahan seperti belum optimalnya area kosong, kurangnya ruang untuk divisi baru, dan minimnya privasi serta fasilitas istirahat. Perancangan ulang interior kantor ini bertujuan menciptakan ruang kerja yang mendukung produktivitas, kenyamanan, serta identitas institusi melalui pendekatan Adaptive Workspace. Metode yang digunakan meliputi observasi lapangan, wawancara, dokumentasi, studi literatur, serta implementasi desain melalui zoning, layout, dan visualisasi 3D. Hasil perancangan mencakup reorganisasi ruang kerja lantai dua untuk mendukung fleksibilitas ruang, pengadaan ruang kerja baru, pemisahan ruang kerja privat, dan penambahan fasilitas pendukung seperti ruang komunal dan ruang diskusi. Perancangan ini diharapkan menjadi contoh penerapan ruang kerja adaptif di lingkungan instansi pemerintah.