Pembuatan drone memerlukan perencanaan yang matang. Perencanaan rangka drone menjadi tahap awal yang menentukan performansi drone. Rancangan rangka diuji dengan simulasi. Pemodelan dan simulasi memberikan gambaran awal tentang potensi kinerja drone. SolidWorks digunakan untuk membuat model drone, yang didukung oleh Matlab sebagai simulator. Pendekatan matematis yang digunakan dalam Matlab memberikan tingkat keyakinan yang relatif tinggi dalam melakukan simulasi yang mendekati kondisi nyata. Simulasi ini tidak hanya membantu mengoptimalkan desain drone tetapi juga memungkinkan penyesuaian berdasarkan berbagai faktor lingkungan dan pertimbangan muatan. Pengujian secara iteratif dapat meningkatkan efisiensi dan keandalan drone sebelum implementasi secara riel. Simulasi menggambarkan daya dorong ke atas dikontraskan dengan gravitasi drone untuk menemukan daya angkat. Aktivitas simulasi menghasilkan hasil yang mendekati kondisi nyata. Penggunaan kurva untuk menilai kinerja digunakan untuk memfasilitasi perbandingan gerakan drone. Tren kurva yang sesuai dengan kinerja aktual menunjukkan tingkat kedekatan antara simulasi dan eksperimen penerbangan di dunia nyata. Kondisi baterai yang menurun menjadi penyebab penurunan kinerja penerbangan drone. Hasil studi yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur dan material rangka terhadap stabilitas penerbangan drone. Konfigurasi rangka-X yang dikombinasikan dengan material plastik ABS, memberikan rekomendasi tentang subsistem apa yang dapat mendukung peningkatan stabilitas dan efisiensi. Drone X-frame berbahan ABS sesuai untuk prototipe dan aplikasi ringan, tetapi material ini memiliki keterbatasan dalam mendukung stabilitas penerbangan optimal dalam konfigurasi X-frame. Hal ini diindikasikan oleh hasil simulasi pada 1 dan 2 detik pertama terjadi ketidakstabilan karena ada lonjakan daya dorong ke atas ( thrust) namun berikutnya relatif stabil. Kondisi ini juga divalidasi saat drone diterbangkan.