ChatGPT, sebagai implementasi dari Large Language Model (LLM), telah diadopsi oleh mahasiswa untuk menunjang aktivitas belajar pemrograman. Meskipun demikian, studi yang secara mendalam mengkaji penerimaan teknologi ini di lingkungan mahasiswa Indonesia masih belum banyak. Penelitian ini berupaya mengidentifikasi unsur-unsur yang membentuk persepsi mahasiswa terhadap penggunaan ChatGPT dalam pembelajaran pemrograman. Pendekatan yang dipakai yaitu Technology Acceptance Model (TAM) yang ditelaah melalui metode Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Analisis data memperlihatkan bahwa terdapat dampak signifikan dari perceived ease of use terhadap perceived usefulness serta attitude toward using. Selain itu, perceived usefulness dan attitude toward using juga terbukti memainkan peran krusial dalam membentuk behavioral intention (niat perilaku). Kesimpulan dari studi ini menegaskan bahwa mahasiswa memiliki pandangan positif terhadap ChatGPT dan menganggapnya sebagai sarana yang berpotensi untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan pemrograman.
Kata kunci: ChatGPT, pemrograman, Technology Acceptance Model, PLS-SEM, mahasiswa, adopsi teknologi