Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kecenderungan penggunaan sistem pembayaran non-tunai serta hubungannya dengan ketercakupan finansial di kalangan sivitas akademika Universitas Telkom. Seiring dengan perkembangan teknologi digital, inovasi di bidang keuangan telah mengubah cara pengguna berinteraksi dengan layanan finansial, melalui berbagai sarana transaksi elektronik seperti mobile banking, dompet digital, dan metode pembayaran berbasis QR code. Penelitian ini melibatkan 100 mahasiswa dari seluruh fakultas di Universitas Telkom. Metode analisis yang digunakan adalah algoritma DBSCAN (Density-Based Spatial Clustering of Applications with Noise), yang digunakan untuk mengelompokkan responden berdasarkan preferensi penggunaan sistem pembayaran digital. Hasil analisis menunjukkan terbentuknya tiga klaster preferensi. Klaster pertama mencakup mahasiswa dengan tingkat penggunaan tinggi dan aktif, berasal dari fakultas seperti Ekonomi dan Bisnis, Teknik Elektro, serta Rekayasa Industri. Klaster kedua menunjukkan preferensi sedang dan terdiri dari mahasiswa Fakultas Ilmu Terapan, Industri Kreatif, dan Komunikasi Bisnis. Sementara itu, klaster ketiga yang terdiri dari mahasiswa Fakultas Informatika menunjukkan preferensi yang selektif dan kritis terhadap keamanan serta efisiensi layanan. Evaluasi dengan Silhouette Score, Dunn Index, Calinski-Harabasz, dan Davies-Bouldin Index menunjukkan bahwa nilai epsilon sebesar 1.0 menghasilkan struktur klasterisasi yang optimal. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam pengembangan layanan keuangan digital yang lebih inklusif dan sesuai dengan karakteristik pengguna di lingkungan perguruan tinggi.
Kata Kunci: analisis cluster, DBSCAN, pembayaran digital, inklusi keuangan, preferensi pengguna