Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan serius yang memengaruhi tumbuh kembang anak, terutama di wilayah dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan dan gizi yang memadai. Kabupaten Garut masih menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat dengan jumlah kasus stunting yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi profil untuk setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Garut berdasarkan Indikator stunting. Penelitian ini menggunakan algoritma K-Means untuk mengelompokkan kecamatan berdasarkan indikator terkait stunting seperti akses sanitasi yang layak, akses terhadap air minum yang aman, hingga konseling gizi yang dilakukan ibu hamil. Data yang digunakan bersumber dari instansi pemerintah yang relevan. Hasil penelitian nantinya dapat digunakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dalam menentukan wilayah yang sesuai untuk mendapatkan program intervensi stunting yang spesifik untuk setiap kelompok kecamatan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa algoritma K-Means mampu menghasilkan klaster yang mempunyai profil berbeda-beda dari masing-masing kelompok kecamatan. Untuk Klaster yang terbentuk ada 4 yaitu klaster 0 dengan nilai indikator yang mendekati rata-rata, klaster 1 dengan nilai indikator yang rendah, klaster 2, dengan nilai indikator yang tinggi, dan klaster 3 dengan nilai indikator yang beragam pada beberapa indikator. Dengan adanya penelitian ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan pemangku kebijakan dapat merancang dan menerapkan program intervensi stunting yang lebih tepat sasaran untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Garut.
Kata kunci: Stunting, Clustering, K-Means, dan Kabupaten Garut