Pengawasan distribusi obat di Indonesia menghadapi tantangan signifikan akibat
temuan pelanggaran berulang, peredaran obat ilegal, serta rendahnya efisiensi operasional
dalam tindak lanjut hasil inspeksi. Balai Besar POM di Serang, sebagai unit pelaksana teknis
pengawasan di Provinsi Banten, mencatat temuan yang konsisten dari tahun ke tahun pada
sarana distribusi seperti apotek, toko obat, dan fasilitas kesehatan lainnya. Fenomena ini
menunjukkan perlunya pendekatan baru yang lebih sistematis dan berbasis data dalam
rangka meningkatkan kualitas pengawasan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi akar masalah yang menyebabkan
terjadinya temuan berulang dalam pengawasan distribusi obat, menganalisis efektivitas
penerapan Lean Six Sigma (LSS) sebagai metode perbaikan, serta menyusun rekomendasi
strategi pengawasan yang efisien, selaras dengan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2017
tentang peningkatan kualitas layanan publik. Fokus utama juga diarahkan pada eksplorasi
dukungan teknologi Industry 4.0 serta penyelarasan regulasi untuk mendukung penerapan
LSS di bidang pengawasan.
Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui tahapan
DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) pada proses pengawasan BBPOM
Serang. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, dokumentasi hasil inspeksi, serta
analisis laporan kinerja institusi dari tahun 2019–2024.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan LSS mampu mengidentifikasi
penyebab utama temuan berulang seperti lemahnya pengawasan berbasis risiko,
keterbatasan SDM farmasi, serta ketidaktegasan penegakan regulasi daerah. Penerapan LSS
juga berhasil meningkatkan efisiensi waktu tindak lanjut dan mempercepat proses
penanganan temuan melalui standardisasi inspeksi dan digitalisasi pengawasan.
Penelitian ini berkontribusi dalam pengembangan sistem pengawasan berbasis data,
mendukung integrasi teknologi digital, serta memberikan landasan strategis bagi BBPOM
dalam membangun ekosistem pengawasan obat yang kolaboratif dan berdaya cegah tinggi.
Disarankan agar BBPOM memperluas penggunaan LSS pada proses lain dan mendorong
harmonisasi regulasi lintas instansi untuk memperkuat efektivitas pengawasan.
.
Kata Kunci: Efisiensi, Lean Six Sigma, Kolaboratif, Pengawasan obat