Tetralogi ini terdiri dari empat buku: Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.
Bumi Manusia adalah buku pertama dalam tetralogi ini, dan memperkenalkan kita pada tokoh Minke, seorang pemuda pribumi yang cerdas dan berpendidikan. Melalui Minke, Pram menggambarkan ketegangan rasial, sosial, dan politik yang ada pada masa kolonial.
Dalam Bumi Manusia, Pram juga memperkenalkan Nyai Ontosoroh, seorang wanita yang memiliki peran penting dalam kehidupan Minke. Di cerita buku pertama ini, Minke harus menghadapi realitas pahit penjajahan yang penuh diskriminasi, sementara hubungan dengan Nyai Ontosoroh menggambarkan ketegangan sosial yang menyentuh hati dan memperlihatkan kekuatan perempuan dalam menghadapi ketidakadilan.