Perubahan pesat dalam dunia kerja akibat Revolusi Industri 4.0 menuntut lulusan perguruan tinggi memiliki Work Readiness. Lulusan tidak hanya dituntut menguasai hard skills, tetapi juga memiliki soft skills dan meta-skills yang relevan dengan kebutuhan industri modern. Di tengah tantangan ini, Generasi Z, yang tumbuh dengan perkembangan teknologi digital dan budaya instan menghadapi ekspektasi tinggi dalam hal Work Readiness.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat Work Readiness mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Telkom angkatan 2021 serta mengidentifikasi pengaruh yang paling besar yang membentuk kesiapan kerja mereka menggunakan kerangka Work Readiness Integrated Competence Model (WRICM), yang terdiri dari empat dimensi utama: Intellectual Resources, Meta-Skills Resources, Personality Resources, dan Job-Specific Resources.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan teknik Confirmatory Factor Analysis (CFA) dalam kerangka Covariance-Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) dengan sampel 309 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar secara online menggunakan google form dan dianalisis menggunakan perangkat lunak statistik SmartPLS 4.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh dimensi WRICM berpengaruh signifikan terhadap Work Readiness, dengan Job-Specific Resources, seperti, pengelolaan sumber daya dan waktu, serta orientasi proses adalah faktor paling penting yang dicari oleh industri. Temuan ini menegaskan pentingnya kurikulum pendidikan tinggi yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga penguatan keterampilan yang adaptif terhadap tuntutan era digital.
Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan strategi pendidikan yang lebih responsif terhadap kebutuhan industri, sekaligus menjadi referensi untuk peningkatan daya saing lulusan dalam menghadapi pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif.