Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan menghadapi tantangan keberlanjutan akibat risiko defisit Dana Jaminan Sosial (DJS). Risiko ini dipicu oleh tekanan fiskal yang semakin meningkat, dinamika kepesertaan yang berubah, serta ketidakpastian lingkungan eksternal yang kompleks. Situasi tersebut menuntut adanya perencanaan strategis yang adaptif agar program JKN dapat terus berjalan secara berkelanjutan.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi melalui pendekatan analisis perencanaan skenario yang dapat digunakan BPJS Kesehatan dalam menghadapi ketidakpastian masa depan, serta menyusun strategi responsif terhadap berbagai kemungkinan kondisi yang terjadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis TAIDA (Tracking, Analysing, Imaging, Deciding, Acting), dengan ruang lingkup terbatas hingga fase Deciding. Analisis ini diperkuat dengan kerangka PESTEL dan Five Forces Porter untuk memetakan faktor-faktor eksternal utama yang mempengaruhi keberlanjutan program JKN.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga kekuatan pendorong utama (Politics, Economics, Legal) dan tiga ketidakpastian kritis (Rivalry among Competitors, Bargaining Power of Customers, Threat of Substitutes) yang membentuk empat skenario masa depan: BPJS Kesehatan Emas, BPJS Kesehatan Tumbuh, BPJS Kesehatan Tangguh, dan BPJS Kesehatan Rentan. Masing-masing skenario memberikan gambaran kondisi yang berbeda terhadap keberlangsungan program JKN.
Sebagai respons terhadap keempat skenario tersebut, BPJS Kesehatan perlu menerapkan lima strategi lintas-skenario, yaitu: (1) advokasi regulasi dan harmonisasi kebijakan, (2) desain layanan inklusif dan diferensiatif, (3) reformasi fiskal dan manajemen aktuaria, (4) kolaborasi dalam ekosistem penjaminan kesehatan, dan (5) penguatan komunikasi publik dan edukasi peserta. Strategi ini disusun dengan mempertimbangkan kompetensi inti BPJS Kesehatan untuk menghadapi tantangan yang bersifat dinamis.
Kontribusi teoritis dalam penelitian ini yaitu penguatan kerangka TAIDA sebagai alat formulasi strategi dalam sektor publik, khususnya dalam menghadapi ketidakpastian fiskal pada sistem jaminan sosial. Kontribusi praktisnya, penelitian ini memberikan rekomendasi strategi adaptif yang dapat diimplementasikan oleh BPJS Kesehatan sebagai bagian dari kebijakan mitigasi risiko defisit DJS di masa depan.
Penelitian ini menyarankan agar perencanaan skenario diadopsi secara institusional oleh BPJS Kesehatan sebagai alat pengambilan keputusan strategis dalam jangka menengah dan panjang, guna menjaga keberlanjutan sistem jaminan sosial kesehatan nasional.
Kata Kunci: perencanaan skenario, BPJS Kesehatan, JKN, TAIDA, DJS, strategi lintas-skenario