Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi kesehatan yang dilakukan oleh UPT Puskesmas Pasundan dalam mencegah stunting di wilayah Balong Gede. Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang membutuhkan pendekatan komunikasi yang efektif dan berkelanjutan, terutama dalam meningkatkan literasi masyarakat tentang pentingnya gizi dan tumbuh kembang anak pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang diterapkan mencakup advokasi, dukungan sosial, dan pemberdayaan masyarakat melalui media interpersonal dan digital. Puskesmas Pasundan mengoptimalkan peran tokoh masyarakat, kader posyandu, serta media sosial dan WhatsApp sebagai sarana edukasi dan interaksi dua arah. Strategi ini terbukti efektif dalam membangun kesadaran masyarakat, memperkuat literasi informasi kesehatan, dan mendorong perubahan perilaku yang mendukung pencegahan stunting secara berkelanjutan. Dengan pendekatan yang partisipatif, empatik, dan berbasis komunitas, Puskesmas Pasundan mampu menciptakan ekosistem sosial yang kondusif bagi peningkatan status gizi anak di wilayah tersebut.
Kata kunci: komunikasi kesehatan, stunting, literasi informasi, pemberdayaan masyarakat, Puskesmas Pasundan