Inovasi QRIS merupakan langkah maju dalam pengembangan sistem pembayaran non-tunai di Indonesia, yang bertujuan untuk mempermudah, mempercepat, dan meningkatkan keamanan dalam proses transaksi elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Technology Readiness, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Perceived Risk dan Attitude terhadap Intention of Use dan Actual System Use penggunaan QRIS di Kalimantan Selatan. Kerangka kerja penelitian ini merupakan kombinasi dari Technology Readiness (TR) dan Technology Acceptance Model (TAM) yang disebut dengan Technology Readiness and Acceptance Model (TRAM) dengan Perceived Risk yang juga disertakan dalam model ini untuk memberikan kerangka kerja terintegrasi yang kuat dalam penerimaan QRIS. Data yang dikumpulkan melalui kuesioner online, yang dianalisis dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dan Partial Least Square (PLS).
Analisis data terhadap 400 responden menunjukkan bahwa Technology Readiness berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan Intention to Use. Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use berpengaruh positif dan signifikan terhadap Attitude. Perceived Risk memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Attitude dan Intention to Use. Attitude memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Intention to Use. Intention to Use memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Actual System Use.