Seiring dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya penetrasi internet, ancaman terhadap keamanan siber di Indonesia menjadi isu yang semakin krusial. Berbagai laporan menunjukkan lonjakan insiden kejahatan siber, mulai dari pencurian data hingga serangan ransomware, yang kerap terjadi akibat rendahnya kesadaran masyarakat terhadap praktik keamanan siber yang baik. Meskipun akses internet di Indonesia terus meluas, kesadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan siber masih relatif rendah. Banyak individu yang menggunakan kata sandi lemah, tidak memperbarui perangkat lunak, atau lengah terhadap ancaman phishing, sehingga menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan siber.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan mengenai cybersecurity serta faktor-faktor lain seperti keamanan kata sandi, persepsi diri terhadap keterampilan, keamanan perangkat lunak dan keamanan email terhadap kesadaran keamanan siber. Selain itu, penelitian ini juga menggali peran sikap individu terhadap cybersecurity sebagai variabel mediasi yang dapat memperkuat atau memitigasi pengaruh pengetahuan tersebut.
Dengan pendekatan kuantitatif, penelitian ini menggunakan metode survei dan mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner kepada sampel representatif masyarakat Indonesia yang aktif menggunakan smartphone. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi cybersecurity knowledge, password security, self-perception of skills, software security, dan email security, dengan sikap cybersecurity attitude sebagai variabel mediasi. Data dianalisis menggunakan teknik Structural Equation Modeling (SEM) berbasis Partial Least Squares (PLS). Uji yang dilakukan dalam analisis PLS mencakup uji validitas konvergen dan diskriminan, uji reliabilitas konstruk, serta analisis jalur untuk menguji hubungan langsung dan tidak langsung antar variabel.