Fenomena meningkatnya perhatian terhadap keberlanjutan mendorong investor untuk mempertimbangkan faktor Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam pengambilan keputusan investasi. Perusahaan yang mampu mengungkapkan komitmennya terhadap aspek ESG secara transparan diyakini lebih menarik bagi investor dan berpotensi meningkatkan return saham. Di Indonesia, sektor manufaktur sebagai tulang punggung perekonomian menghadapi tuntutan yang lebih besar untuk menerapkan praktik bisnis berkelanjutan. Namun, sejauh mana penerapan ESG berdampak terhadap return saham masih menjadi pertanyaan yang memerlukan pembuktian empiris.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh skor Environmental, Social, dan Governance terhadap return saham pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2020–2023. Dengan memahami hubungan antara ESG dan return saham, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi investor dalam menyusun strategi investasi yang berkelanjutan serta mendorong perusahaan untuk lebih transparan dalam pelaporan keberlanjutan.
Metode yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan pendekatan Random Effect Model (REM). Sampel terdiri dari 18 perusahaan yang dipilih melalui metode purposive sampling, dengan total observasi sebanyak 72 data tahunan. Data ESG diperoleh dari platform Refinitiv Eikon dan data return saham dihitung dari harga saham tahunan yang diperoleh dari Yahoo Finance. Uji asumsi klasik dan uji model digunakan untuk memastikan validitas model regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, faktor ESG berpengaruh signifikan terhadap return saham. Secara parsial, variabel Environmental dan Governance memiliki pengaruh positif dan signifikan, sedangkan variabel Social tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Temuan ini mengindikasikan bahwa pasar merespons positif terhadap kinerja lingkungan dan tata kelola perusahaan, namun belum sepenuhnya memperhitungkan aspek sosial dalam keputusan investasi.
Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis terhadap literatur ESG di negara berkembang, khususnya di sektor manufaktur Indonesia. Secara praktis, perusahaan didorong untuk memperkuat pengelolaan lingkungan dan tata kelola sebagai bagian dari strategi peningkatan nilai saham. Sementara itu, investor disarankan mempertimbangkan faktor ESG, terutama dimensi Environmental dan Governance, sebagai indikator penting dalam mengevaluasi kinerja saham. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memasukkan variabel kontrol lain serta memperluas cakupan sektor dan periode pengamatan agar memperoleh hasil yang lebih komprehensif.
Kata kunci: Environmental, ESG, Governance, Social, return saham.