Instagram bukan hanya menjadi tempat selebriti membagikan aktivitas sehari-hari, tetapi juga menciptakan rasa kedekatan yang kuat dengan para pengikutnya. Rasa dekat ini, meski tanpa interaksi langsung, disebut sebagai parasocial interaction. Penelitian ini mencoba menggambarkan bagaimana pengikut Taylor Swift di Instagram merasakan hubungan tersebut, serta bagaimana elemen seperti interactivity, openness, social attractiveness, dan physical attractiveness memengaruhi loyalitas mereka dan kesediaan untuk berbagi informasi pribadi—dengan parasocial interactivity sebagai penghubung utama.
Dengan pendekatan kuantitatif dan metode SEM-PLS, penelitian ini mengumpulkan data dari 435 responden yang aktif mengikuti Taylor Swift di Instagram. Hasilnya menunjukkan bahwa keempat faktor tersebut secara signifikan mendorong terbentuknya hubungan parasosial. Di antara semuanya, daya tarik fisik Taylor Swift menempati posisi paling berpengaruh. Lebih jauh, hubungan parasosial ini terbukti memperkuat pengaruh interaktivitas dan daya tarik fisik terhadap loyalitas dan keinginan pengikut untuk membagikan hal-hal pribadi.
Penelitian ini memperlihatkan bahwa di era digital, rasa memiliki terhadap figur publik bisa tumbuh lewat interaksi satu arah yang terasa personal. Temuan ini bermanfaat bagi para selebriti, brand, dan pelaku komunikasi digital yang ingin membangun hubungan yang lebih berarti dengan audiensnya. Meski begitu, penelitian ini masih terbatas pada satu platform dan demografi yang relatif seragam, sehingga studi berikutnya disarankan untuk menjangkau konteks yang lebih luas agar hasilnya bisa lebih general.