Penurunan tingkat suku bunga Federal Reserve (The Fed) merupakan kebijakan moneter yang signifikan dalam memengaruhi dinamika pasar keuangan global, termasuk pasar modal di Indonesia. Kebijakan dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan likuiditas dan daya beli masyarakat. Dalam konteks pasar modal, pengumuman kebijakan pemerintah ini menjadi salah satu informasi penting yang dapat memengaruhi perilaku investor, dengan menciptakan perubahan harga saham, dan menentukan arah indeks pasar.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan reaksi pasar modal Indonesia sebelum dan sesudah pengumuman penurunan tingkat suku bunga The Fed pada abnormal return dan trading volume activity, yang mencerminkan respons investor terhadap informasi baru yang relevan secara global.
Penelitian ini menggunakan pendekatan event study dengan jendela peristiwa selama 11 hari, yang dibagi menjadi 5 hari sebelum event, saat event, dan 5 hari setelah event pada kelompok indeks saham LQ45 periode 1 Agustus 2024-31 Januari 2025.
Studi ini dilakukan dengan teknik sampel berupa sampling total sebanyak 45 sampel perusahaan. Uji hipotesis pada penelitian berupa uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder yang berupa closed price saham dan volume perdagangan saham pada periode peristiwa penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada abnormal return saham dan trading volume activity saham pada perusahaan kelompok indeks LQ45 sebelum dan sesudah pengumuman penurunan tingkat suku bunga The Fed. Hal ini memberikan respon dan gambaran yang positif bahwa peristiwa memiliki kandungan informasi yang dapat mempengaruhi minat dan pemahaman investor untuk berinvestasi serta melakukan transaksi saham.
Kata kunci: investasi, indeks saham LQ45, event study, abnormal return, trading volume activity