Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pemberdayaan Rumah Zakat melalui pendekatan ekosistem filantropi yang adaptif dan kolaboratif. Pendekatan ini dianggap penting mengingat kompleksitas tantangan sosial di Indonesia serta besarnya potensi zakat, infak, dan sedekah yang belum tergarap optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dengan paradigma interpretif dan pendekatan induktif, di mana data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan delapan pemangku kepentingan, termasuk manajemen Rumah Zakat, mitra, donatur, dan regulator.
Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa Rumah Zakat memiliki fondasi internal yang kuat, seperti tata kelola yang profesional, SDM unggul, dan jejaring program yang luas. Rumah Zakat berpotensi memainkan peran strategis sebagai orchestrator dalam ekosistem filantropi Indonesia, yang saat ini masih berada dalam kondisi tidak terkoordinasi (arketipe Hornet’s Nest). Strategi yang diusulkan meliputi pembentukan Koalisi Filantropi Indonesia, integrasi sistem pelaporan berbasis SDGs, serta penguatan kolaborasi multipihak yang berkelanjutan.
Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa keberhasilan strategi ekosistem filantropi bergantung pada tiga pilar utama: kepemimpinan kolaboratif, inovasi kelembagaan berbasis digital, dan orkestrasi nilai bersama. Implementasi strategi ini tidak hanya memperkuat peran Rumah Zakat secara nasional, tetapi juga meningkatkan kontribusi nyata lembaga dalam agenda Indonesia Emas 2045 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs 2030). Rekomendasi utama penelitian ini adalah penyusunan roadmap strategi filantropi berbasis ekosistem dalam tiga horizon waktu untuk memastikan akselerasi dampak sosial yang sistemik dan berkelanjutan.