Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan dan faktor pendorong keberlanjutan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bordir di Kota Tasikmalaya, khususnya di Kecamatan Kawalu. Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya peran UMKM dalam ekonomi kreatif lokal, namun dihadapkan pada berbagai tantangan di tengah tuntutan transformasi digital dan keberlanjutan. Penelitian ini mereplikasi kerangka konseptual dari Gunawan et al. (2022) tanpa menjiplak, dengan menyesuaikan pada konteks lokal dan sektor bordir. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara semi-terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari sebelas pelaku UMKM bordir (dengan variasi gender dan usia) serta satu pihak eksternal yang memahami kondisi UMKM di bidang bordir. Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diharapkan dapat mengidentifikasi hambatan institusional yang dihadapi UMKM, seperti keterbatasan pengetahuan, hambatan sosial-budaya, dan lemahnya dukungan regulasi, serta menggali faktor pendorong seperti nilai-nilai pelaku usaha, dukungan komunitas, dan pemanfaatan teknologi. Penelitian ini juga memberi kontribusi terhadap literatur keberlanjutan UMKM dalam konteks lokal dan dapat menjadi masukan bagi pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan pengembangan UMKM yang lebih adaptif dan berkelanjutan.