Binar Alam View di Kabupaten Garut merupakan destinasi wisata buatan yang menggabungkan elemen suasana alami dengan fasilitas rekreasi seperti kolam renang, spot foto, vila, gazebo, dan area bermain anak. Penelitian ini berfokus pada kajian mengenai bagaimana pengelolaan daya tarik wisata buatan di Binar Alam View dilakukan, sekaligus menelusuri berbagai faktor yang mendukung maupun menghambat pengembangannya. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan sifat deskriptif, melalui teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, serta dokumentasi. Proses analisis data mengacu pada model yang dikembangkan oleh Miles, Huberman, dan Saldaña. Wawancara dilakukan kepada pengelola utama, dua orang staf operasional, dan lima orang pengunjung untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan fasilitas utama berjalan meskipun perawatan dan inovasi masih terbatas, promosi mengandalkan media sosial tanpa tim khusus, SDM terbatas dan belum memiliki pembagian tugas formal, serta pendanaan sepenuhnya berasal dari modal keluarga. Faktor pendukung meliputi suasana asri, kreativitas pengelola, harga tiket terjangkau, dan fleksibilitas pelayanan, sedangkan faktor penghambat mencakup minimnya perencanaan strategis, keterbatasan dana, dan promosi yang belum maksimal. Temuan ini merekomendasikan perlunya peningkatan manajemen profesional, perbaikan fasilitas, dan strategi promosi yang lebih luas untuk keberlanjutan destinasi.
Kata Kunci: Pengelolaan, Daya Tarik Wisata Buatan, Fasilitas Wisata, Promosi, Binar Alam View, Garut