Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik komunikasi kelompok yang berlangsung dalam komunitas suporter Birds Death Brigade yang mengadopsi ideologi punk football. Ideologi ini menolak komersialisasi sepak bola dan menekankan prinsip anti-otoritarianisme, kesetaraan, dan solidaritas akar rumput. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan paradigma konstruktivis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi dalam BDB tidak hanya bersifat fungsional sebagai alat penyampaian pesan, tetapi juga bersifat ideologis yang mereproduksi nilai-nilai perlawanan, inklusivitas, dan identitas kolektif. Pola komunikasi yang berkembang mencerminkan semangat egaliter dan keberpihakan pada komunitas, ditunjukkan melalui penggunaan simbol, chant, seni visual, serta forum diskusi horizontal. Temuan ini menegaskan bahwa komunikasi kelompok yang berakar pada ideologi punk football memainkan peran penting dalam membangun kohesi sosial, memperkuat loyalitas anggota, dan memelihara eksistensi komunitas suporter alternatif seperti BDB.