Penerapan Smart Governance di Kota Bandung masih menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait dengan integrasi layanan digital antar perangkat daerah yang belum optimal. Banyak aplikasi berjalan secara terpisah tanpa pemetaan proses bisnis yang kolaboratif, dan belum ada sistem data serta teknologi yang mendukung interoperabilitas secara menyeluruh. Kondisi ini menunjukkan bahwa arsitektur Smart Governance saat ini belum efektif untuk mendukung transformasi tata kelola pemerintahan digital.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang arsitektur enterprise, roadmap, dan masterplan teknologi informasi dalam domain Smart Governance di Kota Bandung dengan menggunakan kerangka kerja Smart City Architecture Development Framework (SCADEF). Proses perancangan dilakukan melalui pendekatan metodologi SCADM yang mencakup fase Initiation, Strategy and Goal, Smart City Model Identification, Data Architecture, GAP Analysis and Improvement, Service Architecture, Information Technology Architecture, hingga Transition Architecture.
Evaluasi dilakukan menggunakan pendekatan expert judgement dengan melibatkan OPD terkait dan pakar Enterprise Architecture. Hasilnya menunjukkan bahwa framework SCADEF dinilai relevan dan aplikatif untuk pengembangan arsitektur Smart Governance yang terarah dan berkelanjutan. Penelitian ini merekomendasikan penyusunan masterplan baru serta pendampingan kewilayahan untuk mendorong efisiensi proses bisnis, integrasi data, dan penguatan keamanan sistem informasi.