Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kointegrasi pada indeks-indeks bursa saham Amerika Serikat (Dow Jones Industrial Average), China (Shanghai Composite), Hong Kong (Hang Seng), Indonesia (IDX Composite), Singapura (FTSE Straits Times), Malaysia (FTSE Malaysia KLCI) dan Thailand (SET) pada periode 2007 – 2025. Dengan menggunakan data harian yang di aplikasikan menggunakan metode uji kointegrasi Johansen dan uji kointegrasi Engle-Granger. Ditemukan adanya kointegrasi antara indeks bursa saham Hongkong dengan Indonesia pada periode 2007 – 2025. Pada periode pandemi Covid 19 yaitu tahun 2020-2022, ditemukan kointegrasi pada indeks bursa saham Singapura dengan indeks bursa saham Indonesia, serta kointegrasi indeks bursa saham Hongkong dengan indeks bursa saham Indonesia. Secara umum, hasil penelitian menunjukkan bursa saham di China memiliki pengaruh terhadap bursa saham di Indonesia dalam jangka panjang dan jangka pendek. Implikasi dari hasil penelitian ini dapat digunakan bagi investor dalam memahami keterkaitan bursa saham global untuk mengelola resiko portofolionya.
Kata kunci : Indeks Bursa Saham Asia Tenggara, Indeks Bursa Saham Hong Kong, Kointegrasi, Diversifikasi