Saat ini, perkembangan teknologi digital telah mendorong transformasi yang
signifikan dalam sektor keuangan di Indonesia dengan munculnya Financial
Technology (fintech). Salah satu bentuk implementasinya, yaitu tranformasi
perbankan konvensional menuju perbankan digital, yang memungkinkan
transaksi keuangan dilakukan secara end-to-end tanpa perlu tatap muka.
Transformasi tersebut menciptakan aplikasi Jenius sebagai bank digital yang
menawarkan solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan transaksi finansial.
Namun, dalam proses adopsinya, masih ditemukan beberapa tantangan, seperi
keluhan pengguna terhadap error dan force close pada aplikasi, yang dapat
menurunkan loyalitas pengguna. Selain itu, munculnya technostress, yaitu stress
akibat penggunaan teknologi, diketahui menjadi penghambat niat penggunaan
fintech, terutama di kalangan Generasi Z yang merupakan digital native. Seiring
dengan itu, penelitian ini berfokus untuk menganalisis pengaruh technostress
terhadap niat adopsi bank digital dengan menggabungkan pendekatan Technology
Acceptance Model (TAM) dan Theory of Planned Behavior (TPB). Metode yang
digunakan yaitu kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner terhadap 400
mahasiswa aktif di Jawa Timur sebagai responden Generasi Z pengguna Jenius.
Data dianalisis menggunakan SEM-PLS melalui SmartPLS dan R Programming
pada R Studio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh indikator pada model
valid dan reliabel, serta dari 15 hipotesis yang diteliti positif dan signifikan secara
statistik. Temuan ini memperlihatkan bahwa kemudahan akses, dukungan
pelanggan, dan keamanan memiliki peran penting dalam menurunkan
technostress. Selain itu, persepsi kemudahan, manfaat, sikap positif, serta faktor
sosial dan kontrol perilaku turut memperkuat niat penggunaan Jenius. Penelitian
ini memberikan implikasi penting bagi pengembang layanan perbankan digital
untuk menciptakan sistem yang tidak hanya fungsional, tetapi juga tidak
menimbulkan stres sehingga nyaman digunakan, demi meningkatkan loyalitas dan
adopsi fintech secara berkelanjutan di kalangan Generasi Z.