Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan nilai wajar saham perusahaan sektor consumer goods yang tergabung dalam Indeks LQ45, dengan membandingkan periode sebelum dan setelah puncak pandemi Covid-19. Pemilihan sektor ini dilatarbelakangi oleh kontribusinya yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan daya tahannya dalam menghadapi guncangan ekonomi global. Penelitian difokuskan pada tiga emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar, yaitu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Metode yang digunakan meliputi pendekatan valuasi Free Cash Flow to Firm (FCFF), Dividend Discount Model (DDM), dan Relative Valuation menggunakan rasio Price to Earnings (PER) dan Price to Book Value (PBV). Data yang dianalisis mencakup laporan keuangan tahunan perusahaan, informasi makroekonomi, serta harga saham dari tahun 2018 hingga 2022. Penelitian ini tidak hanya menilai nilai intrinsik masing-masing saham, tetapi juga menguji apakah terjadi perubahan status valuasi (undervalued, fair value, atau overvalued) antara periode sebelum dan setelah pandemi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam valuasi saham ketiga emiten tersebut pascapandemi. Misalnya, ICBP menunjukkan perbaikan valuasi dengan tingkat undervaluation yang menurun, sementara HMSP dan UNVR relatif stagnan atau mengalami penurunan performa. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh kombinasi antara kinerja fundamental perusahaan, respons terhadap disrupsi rantai pasok, kebijakan dividen, serta ekspektasi investor terhadap pemulihan sektor konsumsi.
Penelitian ini memberikan kontribusi empiris dalam literatur valuasi saham di pasar negara berkembang, khususnya di sektor yang bersifat defensif. Hasil temuan ini juga memberikan implikasi praktis bagi investor dalam menentukan strategi investasi jangka panjang, serta bagi manajemen perusahaan dalam merancang strategi keuangan yang adaptif. Selain itu, penelitian ini menyarankan perlunya penggunaan pendekatan multi-metode dalam valuasi untuk meningkatkan akurasi, terutama dalam kondisi pasar yang tidak stabil.