Melalui novel Di Bawah Lindungan Ka’bah Hamka, Haji Abdul Malik Kairm Amrullah, dikenal sebagai seorang penulis yang tidak hanya mengembangkan tradisi, tetapi beliau juga tetap kukuh menjaga idealismenya. Beliau memiliki peran penting bagi Muhammadiyah, Minangkabau, dan kebudayaan Minangkabau. Bahkan, semasa pemerintahan Sukarno, Hamka berhasil menulis Tafsir Al-Azhar dari balik hotel prodeo. Beliau memang patut disandingkan dengan para filsuf besar di Barat.
Buya Hamka pernah menjabat sebagai ketua pertama MUI (1977-1981). Beliau bisa memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir karena jasanya dalam syiar agama Islam dengan bahasa Melayu. Lantas pada 1974, Hamka mendapatkan gelar kehormatan dari Universitas Nasional Malaysia di bidan kesusastraan dan gelar profesor dari Universitas Prof. Dr. Moestopo.
Buku ini bertujuan mengenalkan Anda secara lebih dekat kepada Buya Hamka yang tidak hanya melihat kearifan lokal sebagai inti dari kebudayaan, tetapi dia juga melihat keluasan dunia dan kebudayaan yang tak terbatas. Secara lengkap dan detail, buku ini akan mengupas tuntas sang ulama yang patut kita kenang sampai sekarang ini, di antaranya meliputi:
1. Jejak Hamka untuk Melayu dan Indonesia,
2. Refleksi Hamka Terhadap Tokoh-tokoh Terdahulu,
3. Perjalanan Hidup Buya Hamka dari Ranah ke Ranah,
4. Bagaimana Hamka Membaca Dunia,
5. Perempuan di Mata Hamka, dan lain-lain.