UMKM XYZ merupakan usaha di bidang artisan bakery yang menghadapi tantangan dalam memenuhi permintaan bahan baku tepung sebagai bahan baku utama pembuatan produk mereka, dengan tingkat ketidakpastian pasokan mencapai 5% dari total kebutuhan. Permasalahan ini mengakibatkan ketidaktercapaian target produksi dan risiko penurunan kredibilitas mutu produk. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini merancang sistem seleksi Supplier dan alokasi order menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), Simple Additive Weighting (SAW), dan Multi-Objective Linear Programming (MOLP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi persentase pemenuhan tepung yang tidak terpenuhi pada UMKM XYZ melalui perencanaan alokasi order yang didasarkan pada hasil evaluasi kinerja Supplier. Metode AHP digunakan untuk menentukan bobot kriteria evaluasi Supplier, metode SAW untuk memberikan peringkat Supplier berdasarkan bobot masing- masing Supplier, dan MOLP untuk mengoptimalkan alokasi order berdasarkan empat fungsi objektif, yaitu minimasi waktu keterlambatan, minimasi kekurangan kuantitas, minimasi jumlah produk reject, dan minimasi permintaan tidak terpenuhi. Hasil rancangan menunjukkan bahwa iterasi Z2 menghasilkan Output paling minimum, yaitu sistem mampu mengurangi waktu keterlambatan pengiriman dari 8 hari menjadi 2 hari, menurunkan kekurangan kuantitas menjadi 0,5 kg, menurunkan total jumlah produk reject yang awalnya 25 kg menjadi 8 kg, serta menurunkan tingkat permintaan tidak terpenuhi yang awalnya 5% menjadi 1%. Sistem SSAO ini terbukti meningkatkan efisiensi pengadaan bahan baku dan mendukung keberlangsungan proses produksi UMKM XYZ dalam rantai nilai agroindustry.