Food waste telah dianggap sebagai masalah di seluruh dunia karena faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan sampah makanan kurang mendapat perhatian. Permasalahan food waste terus menjadi isu serius di berbagai negara di dunia. Food and Agriculture Organization (FAO) mencatat bahwa sekitar 17% dari total produksi pangan global berakhir sebagai sampah makanan. Pada saat yang sama, sekitar 14% dari total bahan pangan hilang. Kementrian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK) mencatat kenaikan timbunan sampah sebesar 20% saat Ramadan karena jumlah sisa makanan dan sampah kemasan. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Banyumas, total timbulan sampah pada hari biasa mencapai 535.985 kg/hari. Adanya kenaikan 20% Banyumas menyumbang sampah sebanyak kurang lebih 643.183 kg/hari selama Ramadan. Angka ini menggambarkan besarnya dampak food waste pada lingkungan di Bulan Ramadan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh Fenomena Bulan Ramadan terhadap pengelolaan sampah di Banyumas. Untuk membuktikan pengaruh ramadan, penelitian ini menggunakan software SEM-PLS dengan menghubungkan beberapa variabel. Hasilnya variabel culture and tradition terbukti berpengaruh positif terhadap food waste management practice.