Fenomena meningkatnya produksi limbah organik, khususnya tulang sapi, menjadi perhatian di beberapa kota besar di Indonesia seperti Deli Serdang dan Bandung. Kedua kota ini dikenal memiliki konsumsi daging yang tinggi, baik dari rumah potong hewan, peternakan, rumah tangga, maupun industri kuliner, sehingga menghasilkan limbah tulang dalam jumlah besar yang belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal, tulang sapi memiliki potensi sebagai bahan dasar alternatif yang unik dan bernilai seni tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang produk perhiasan dengan memanfaatkan limbah tulang sapi sebagai material utama guna menciptakan produk yang ramah lingkungan dan memiliki nilai estetika. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui studi literatur, observasi lapangan, penyebaran kuesioner, serta wawancara dengan pengguna. Adapun metode perancangan yang diterapkan mengacu pada pendekatan User-Centered Design (UCD), yang berfokus pada kebutuhan pengguna perhiasan. Hasil perancangan menunjukkan bahwa limbah tulang sapi dapat diolah menjadi produk perhiasan berupa kalung dan gelang dengan nilai estetika tinggi, fungsional, serta memperhatikan aspek kenyamanan dan keberlanjutan. Produk akhir yang dihasilkan tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memiliki nilai ekologis dan sosial yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.