Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fluktuasi harga saham sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2020–2024 yang dipengaruhi oleh dinamika ekonomi, termasuk dampak pandemi COVID-19, perubahan indikator makroekonomi, serta kondisi fundamental internal perusahaan. Dua rasio fundamental mikroekonomi, yaitu Current Ratio (CR) yang mencerminkan likuiditas, dan Debt to Asset Ratio (DAR) yang mencerminkan struktur pendanaan, dipilih sebagai fokus penelitian karena keduanya dinilai relevan dalam menjelaskan pergerakan harga saham perbankan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh CR dan DAR, baik secara parsial maupun simultan, terhadap harga saham sektor perbankan di BEI periode 2020–2024. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan dan publikasi BEI. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda. Populasi penelitian adalah seluruh bank yang terdaftar di BEI, sedangkan penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan kelayakan model, kemudian dilanjutkan dengan uji t, uji F, dan analisis koefisien determinasi (R²). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial CR tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan DAR berpengaruh negatif signifikan. Secara simultan, CR dan DAR berpengaruh signifikan terhadap harga saham sektor perbankan. Temuan ini mengindikasikan bahwa struktur pendanaan yang terlalu bertumpu pada utang dapat menurunkan kepercayaan investor, sementara tingkat likuiditas yang diukur melalui CR tidak secara langsung memengaruhi harga saham.Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa DAR memiliki peran penting dalam pembentukan harga saham perbankan, sedangkan CR tidak memberikan pengaruh langsung yang signifikan. Rekomendasi diberikan kepada manajemen perbankan untuk menjaga proporsi utang terhadap aset pada tingkat yang sehat, viii kepada investor untuk mempertimbangkan rasio solvabilitas dalam pengambilan keputusan investasi, serta kepada peneliti selanjutnya untuk menambahkan variabel fundamental lainnya agar pemodelan menjadi lebih komprehensif. Kata kunci: Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Harga Saham, Perbankan, Bursa Efek Indonesia, Regresi Linear Berganda