Pemborosan (waste) dalam pelaksanaan proyek konstruksi dapat menurunkan efisiensi waktu, biaya, dan kualitas hasil proyek. Proyek water treatment SWRO yang dijalankan oleh PT XYZ menunjukkan indikasi ketidakefisienan akibat adanya aktivitas non-value-added (NVA) pada beberapa tahapan aktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemborosan yang terjadi dalam proyek, menganalisis akar permasalahannya, dan memberikan usulan perbaikan berdasarkan prinsip Lean Project Management. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Value Stream Mapping (VSM) untuk memetakan aktivitas proyek dan mengidentifikasi waste, dan Why-Why Diagram yang digunakan untuk menggali akar penyebab masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh kategori waste yang teridentifikasi yaitu overproduction sebesar 22.73%, waiting 18.18%, defects 18.18%, inventory 13.64%, transportation 9.09%, motion 9.09%, dan overprocessing 9.09%. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dirancanglah roadmap implementasi usulan perbaikan yang mencakup penyusunan SOP, penjadwalan inspeksi, hingga digitalisasi sistem approval. Diharapkan rancangan ini dapat membantu PT XYZ dalam meningkatkan efisiensi proyek dan membentuk sistem manajemen proyek yang lebih efisien dan berkelanjutan.