Persaingan industri yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk memperhatikan faktor internal seperti kinerja karyawan, yang tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan individu tetapi juga oleh sistem manajemen yang tepat. PT XYZ, perusahaan manufaktur produk kimia di Bogor, menghadapi penurunan kinerja, tingginya keterlambatan, dan absensi yang mengindikasikan masalah psikologis karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat stres kerja, motivasi, serta pengaruh keduanya baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja karyawan PT XYZ.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Teknik pengumpulan data survei melalui kuesioner yang disebarkan kepada 200 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda, uji t, dan uji F, dengan bantuan aplikasi SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja karyawan PT XYZ termasuk dalam kategori rendah, motivasi karyawan PT XYZ masuk dalam kategori tinggi, dan kinerja di PT XYZ masuk dalam kategori baik. Stres kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT XYZ. Secara simultan, stres kerja dan motivasi memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT XYZ.
Manajemen PT XYZ disarankan untuk mengelola stres kerja secara konstruktif dan terus meningkatkan motivasi kerja guna mendorong produktivitas dan kinerja optimal. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis dalam perumusan kebijakan sumber daya manusia, khususnya dalam konteks industri manufaktur.
Kata kunci: PT XYZ, Kinerja, Stres Kerja, Motivasi.