Di bandara dan stasiun, peluk, dan cium mengiringi mereka yang akan pergi dan baru saja pulang.
Langkah menderap, roda koper berputar, tangis menderai - sekeranjang oleh-oleh, portir berburu, kota ditinggalkan, rumah ibu dituju, semua berkumpul.
Setelah kusaksikan semua, aku tahu sekarang saatnya kumuntahkan semua kata-kata yang tidak pernah berani terucap.
Apakah tiketmu sekali jalan? Akankah kau pergi ke tempat paling jauh dan tinggalkan aku di sini? Atau akankah kau kembali pulang nanti?
Di bandara dan di stasiun, tahun-tahun berlalu tapi aku tetap menunggu.