Proyek pembangunan BWRO 1000 CMD PT XYZ menghadapi risiko keterlambatan yang dapat berdampak signifikan terhadap pencapaian target waktu, efisiensi biaya, dan mutu hasil pekerjaan. Risiko-risiko tersebut muncul dari berbagai aktivitas konstruksi, termasuk pekerjaan sipil, mekanikal, dan elektrikal, yang memerlukan pengelolaan risiko secara sistematis untuk mencegah gangguan pada jalannya proyek.
Penelitian ini menerapkan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi potensi risiko berdasarkan tiga parameter utama, yaitu tingkat severity (keparahan), occurrence (kemungkinan terjadi), dan detection (kemampuan deteksi). Nilai-nilai tersebut dikalkulasikan menjadi Risk Priority Number (RPN) sebagai dasar penentuan prioritas penanganan risiko. Risiko dengan nilai RPN tertinggi kemudian dijadikan fokus utama dalam penyusunan strategi risk treatment yang disusun secara terstruktur.
Sebanyak 58 risiko berhasil diidentifikasi dan dikelompokkan dalam kategori pekerjaan proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode FMEA efektif dalam merancang risk register dan strategi risk treatment yang terarah dan praktis. Pendekatan ini mendukung pengendalian risiko secara optimal dan berkontribusi pada peningkatan keberhasilan pelaksanaan proyek BWRO 1000 CMD dalam aspek waktu, biaya, dan mutu.