Kecurangan adalah sebuah tindakan penipuan yang dilakukan secara sengaja yang akan membuat kerugian terhadap pihak lain dan menambah keuntungan bagi pelaku yang melakukan. Salah satu dari bentuk kecurangan adalah kecurangan laporan keuangan, yang merupakan sebuah tindakan yang dilakukan secara sengaja untuk mempengaruhi hasil sebuah laporan keuangan tidak sesuai dengan kondisi yang sebenar-benarnya yang bertujuan untuk mengubah keputusan para pemangku kepentingan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh parsial dan simultan diantara fraud hexagon yang berisi faktor tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kapabilitas, arogansi, dan kolusi yang diukur menggunkan financial stability, ineffective monitoring, penggantian auditor, penggantian direksi, jumlah foto ceo, serta related party transaction terhadap kecurangan laporan keuangan yang diukur menggunakan metode Beneish M-Score yang dimana penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor infrastruktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2019-2023.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang dimana data yang digunakan adalah data sekunder yang didapatkan dari laporan keuangan serta laporan tahunan perusahaan sektor infrastrukur. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan mendapatkan 150 data observasi dari 30 perusahaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik dan menggunakan software IBM SPSS Statistic.
Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat disimpulakn bahwa variabel fraud hexagon yang berisi faktor tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kemampuan, arogansi, dan kolusi secara simultan berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Dan secara parsial variabel kesempatan berpengaruh secara positif terhadap kecurangan laporan keuangan, sedangkan untuk variabel tekanan, rasionalisasi, kemampuan, arogansi, dan kolusi tidak berpengaruh secara parsial terhadap kecurangan laporan keuangan.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur akademi mengenai kecurangan laporan keuangan yang berfokus dalam konteks faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecurangan laporan keuangan seperti fraud hexagon. Dan untuk peneliti selanjutnya, peneliti dapat memberikan saran untuk menggunakan lingkup sampel yang berbeda seperti sektor energi dan menggunakan indikator lain untuk variabel independen seperti ROA, CEO tenure, dual role, dan audit tenure.