Laporan keuangan seharusnya disajikan secara wajar sesuai kondisi perusahaan yang sebenarnya karena informasi yang disajikan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi oleh para pengguna. Namun, dalam praktiknya, manajemen dapat terdorong melakukan kecurangan laporan keuangan guna mencapai kepentingan tertentu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh simultan dan parsial dari faktor-faktor fraud hexagon theory meliputi tekanan (financial target), kesempatan (nature of industry), rasionalisasi (total accruals), kapabilitas (CEO education), arogansi (CEO duality), dan kolusi (related party transaction) terhadap kecurangan laporan keuangan pada perusahaan sektor kesehatan yang terdaftar di BEI periode 2019-2024.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling sehingga memperoleh total data observasi sebanyak 108 data dari 18 sampel perusahaan selama enam tahun penelitian. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis regresi logistic dengan pengolahan data dibantu oleh software IBM SPSS versi 27.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kapabilitas, arogansi, dan kolusi berpengaruh secara simultan terhadap kecurangan laporan keuangan. Variabel kesempatan berpengaruh negatif secara parsial terhadap kecurangan laporan keuangan. Sedangkan, variabel tekanan, rasionalisasi, kapabilitas, arogansi, dan kolusi tidak berpengaruh secara parsial terhadap kecurangan laporan keuangan.
Penelitian ini menyarankan agar peneliti selanjutnya untuk menambah atau memperluas variabel independen yang relevan, memperluas objek penelitian, dan memperpanjang periode penelitian. Temuan ini juga memberikan implikasi praktis bagi investor dan kreditur untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi dan pinjaman pada perusahaan yang terindikasi melakukan kecurangan laporan keuangan.
Kata Kunci: teori fraud hexagon, kecurangan laporan keuangan, model f-score