Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses rekondisi komponen Grinding Roll pada Coal Pulverizer dengan menerapkan pendekatan Lean Manufacturing. Permasalahan utama yang diidentifikasi adalah tingginya lead time, pemborosan sumber daya (waste), serta kualitas proses yang tidak konsisten. Penelitian dilakukan di PLN PUSHARLIS UP2W I dengan fokus pada satu lini produksi selama tahun 2023. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara, dan survei. Analisis dilakukan dengan menggunakan Value Stream Mapping (VSM) untuk mengidentifikasi jenis waste, serta teknik Waste Assessment Model (WAM) untuk menelusuri akar penyebab dan hubungan antar pemborosan. Prioritas rekomendasi perbaikan ditentukan melalui Lean Matrix 1 dan Lean Matrix 2. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemborosan paling signifikan adalah defect, excessive processing, dan waiting, yang disebabkan oleh ketiadaan SOP penanganan defect dan sumbernya, keterbatasan kompetensi pekerja, serta belum optimalnya sistem pengendalian produksi. Tiga rekomendasi utama yang diusulkan adalah WEA3 (penyusunan SOP penanganan defect), WEA5 (pelatihan dan sertifikasi pekerja), dan WEA9 (penerapan 5S/5R), serta tambahan strategis WEA10 berupa pengembangan sistem pengendalian produksi berbasis IoT. Analisis future state VSM menunjukkan penurunan lead time dari 6275 menit menjadi 4247 menit, dan penurunan waktu non-value added dari 1000 menit menjadi 584 menit, setara dengan peningkatan efisiensi sebesar 31,8%. Temuan ini menunjukkan bahwa integrasi pendekatan lean dengan analisis WAM dapat secara signifikan mengurangi pemborosan dan meningkatkan performa operasional proses rekondisi.
Kata kunci : Grinding roll Coal Pulverizer, Value Stream Mapping , Lean Manufacturing, Waste