Penelitian ini membahas implementasi Virtual Inertia Control (VIC) pada Battery Energy Storage System (BESS) dalam sistem microgrid berkapasitas 10 MW yang didominasi oleh pembangkit energi terbarukan, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Pengaruh beban dinamis dari pengisian kendaraan listrik (EV) terhadap kestabilan sistem dianalisis melalui simulasi transien menggunakan perangkat lunak DIgSILENT menggunakan sistem microgrid berstandar IEEE, dengan fokus pada grid 3 yang memiliki surplus daya energi terbarukan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa algoritma mampu mengatur aliran daya secara efisien dengan memprioritaskan pemanfaatan energi terbarukan. Penerapan VIC pada BESS meningkatkan respons sistem terhadap fluktuasi frekuensi, khususnya saat proses sinkronisasi ulang grid, dengan peningkatan respons hingga 1,9 kali lipat. Selain itu, dalam pengujian dengan beban EV yang dinamis, VIC menunjukkan performa lebih unggul dibanding metode kontrol droop konvensional, dengan deviasi frekuensi lebih kecil dan respons hingga 51,5 kali lebih baik dalam menangani undershoot serta 3,73 kali lebih baik dalam menangani overshoot. Hasil ini mengonfirmasi efektivitas VIC dalam menjaga kestabilan frekuensi pada microgrid berbasis energi terbarukan.