Seseorang yang merantau untuk menempuh pendidikan tinggi di luar daereah asalnya kemungkinan besar akan dihadapkan dengan perbedaan budaya, mulai dari adat istiadat, gaya hidup, hingga norma sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses adaptasi lintas budaya mahasiswa asal Balikpapan yang menempuh pendidikan tinggi di Kota Bandung, termasuk strategi yang mereka gunakan dalam mengatasi berbagai tantangan yang muncul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, serta paradigma konstruktivisme sebagai landasan pemikiran. Penelitian ini dikaji melalui lima fase adaptasi lintas budaya menurut Young Yun Kim, yaitu fase perencanaan, honeymoon, frustation, readjustment, resolution. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Setiap informan memiliki pengalaman dan strategi adaptasi yang berbeda, misalnya menyesuaikan gaya komunikasi, membaur dalam organisasi kampus, hingga mempertahankan nilai budaya asal sebagai pedoman. Penelitian ini menegaskan bahwa kesiapan mental, keterbukaan, serta kemampuan komunikasi antarbudaya menjadi kunci penting bagi mahasiswa asal Balikpapan untuk mampu menghadapi tantangan dan membangun keseimbangan identitas budaya di lingkungan baru.
Kata Kunci: Adaptasi Lintas Budaya, Mahasiswa Perantau, Balikpapan, Budaya Bandung