Pencahayaan optimal pada lingkungan kerja sangat penting untuk menunjang kenyamanan visual dan meningkatkan produktivitas kerja, terutama pada divisi desain produk yang melakukan aktivitas beragam seperti brainstorming, pengembangan model, dan quality check. Sistem modular dengan fleksibilitas tinggi diperlukan untuk mengakomodasi variasi kebutuhan pencahayaan di lingkungan kerja yang dinamis. Penelitian ini bertujuan merancang set lampu kerja modular yang adaptif terhadap variasi aktivitas divisi product design di PT Pesona Olah Formika. Pendekatan User-Centered Design (UCD) digunakan dengan mengombinasikan observasi lapangan, wawancara mendalam, dan focus group discussion untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Data kuantitatif dikumpulkan melalui eksperimen intensitas cahaya dan pengukuran produktivitas, sementara data kualitatif dianalisis secara tematik untuk memahami preferensi ergonomi dan estetika pengguna. Proses perancangan meliputi mind mapping, mood board, blocking system, dan evaluasi sketsa alternatif melalui penilaian berbasis kriteria teknis dan preferensi pengguna. Hasil validasi prototipe menunjukkan indeks kepuasan rata-rata 82,2% (“Baik”), dengan skor tinggi pada modularitas, portabilitas, dan penyesuaian intensitas serta suhu warna. Fitur magnetic joint memungkinkan pergantian komponen dalam 10–20 detik, meningkatkan efisiensi dan kemudahan penggunaan di berbagai lingkungan kerja. Pengujian langsung mengindikasikan peningkatan produktivitas dan pengurangan ketegangan visual berkat kemampuan penyesuaian pencahayaan sesuai pekerjaan. Desain lampu kerja modular ini efektif memenuhi kebutuhan pencahayaan beragam dan meningkatkan produktivitas divisi desain produk di PT Pesona Olah Formika. Implementasi sistem modular magnetik juga berpotensi menjadi referensi inovasi produk pencahayaan adaptif di lingkungan kerja kreatif selanjutnya.
Pencahayaan optimal pada lingkungan kerja sangat penting untuk menunjang kenyamanan visual dan meningkatkan produktivitas kerja, terutama pada divisi desain produk yang melakukan aktivitas beragam seperti brainstorming, pengembangan model, dan quality check. Sistem modular dengan fleksibilitas tinggi diperlukan untuk mengakomodasi variasi kebutuhan pencahayaan di lingkungan kerja yang dinamis. Penelitian ini bertujuan merancang set lampu kerja modular yang adaptif terhadap variasi aktivitas divisi product design di PT Pesona Olah Formika. Pendekatan User-Centered Design (UCD) digunakan dengan mengombinasikan observasi lapangan, wawancara mendalam, dan focus group discussion untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Data kuantitatif dikumpulkan melalui eksperimen intensitas cahaya dan pengukuran produktivitas, sementara data kualitatif dianalisis secara tematik untuk memahami preferensi ergonomi dan estetika pengguna. Proses perancangan meliputi mind mapping, mood board, blocking system, dan evaluasi sketsa alternatif melalui penilaian berbasis kriteria teknis dan preferensi pengguna. Hasil validasi prototipe menunjukkan indeks kepuasan rata-rata 82,2% (“Baik”), dengan skor tinggi pada modularitas, portabilitas, dan penyesuaian intensitas serta suhu warna. Fitur magnetic joint memungkinkan pergantian komponen dalam 10–20 detik, meningkatkan efisiensi dan kemudahan penggunaan di berbagai lingkungan kerja. Pengujian langsung mengindikasikan peningkatan produktivitas dan pengurangan ketegangan visual berkat kemampuan penyesuaian pencahayaan sesuai pekerjaan. Desain lampu kerja modular ini efektif memenuhi kebutuhan pencahayaan beragam dan meningkatkan produktivitas divisi desain produk di PT Pesona Olah Formika. Implementasi sistem modular magnetik juga berpotensi menjadi referensi inovasi produk pencahayaan adaptif di lingkungan kerja kreatif selanjutnya.